Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Blogroll

About

Rabu, 09 Oktober 2013

Fisika Panggilan Jiwa

Fisika mungkin sulit, tapi fisika itu indah
Saya mulai menyukai fisika semenjak SMP, tapi saya menyukai sains sejak saya SD bahkan mungkin sejak kanak-kanak. Saya tumbuh sebagai anak yang “nakal” karena selain saya cengeng saya juga punya rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin tahu inilah membuat sangat sering bertanya “kenapa?” pada orangtua saya. Suatu hari ketika di Bis dalam perjalanan ke kota saya memandang keluar jendela, memandang rentetan tiang-tiang listrik yang berdiri kokoh sepanjang perjalanan. Kemudian saya bertanya, “Ma, kenapa kok tiang listrik kabelnya ada tiga?” pertanyaan sederhana tapi cukup membuat orangtua saya pusing menjawabnya, sampai-sampai orang tua saya pernah melarang untuk terus menerus bertanya “kenapa?”. Sebenarnya ini kekeliruan yang banyak di lakukan orang tua pada umumnya.

Selain sibuk mencecar orang tua dengan pertanyaan “kenapa?” saya juga sering sekali merusak mainan saya sendiri. Mainan baru saya mungkin tidak sampai seminggu hingga jadi tidak utuh, entah apanya pasti ada yang hilang. Semua itu saya lakukan hanya karena saya ingin tahu saya bagaimana cara kerjanya. Saya dapat mainan baru, terus saya mainkan sampai puas. Setelah bosan saya bongkar mainannya, dan setelah itu saya susun kembali seperti baru. Ada beberapa yang berhasil jadi baik, tapi tidak sedikit yang gagal. Dan ketika gagal menyusunnya saya akan emosi sambil teriak-teriak “Bagaimana ini? Bagaimana ini? Bodoh mainan ini? Bodoh ini?”. Dan pada akhirnya mainan malang itu saya banting dan jadilah barang rongsokan.

Selasa, 08 Oktober 2013

Dari Sebuah Pin lahirlah anakUntad.com


Bulan Juli 2013, saya dan teman saya Ardiyansah yang kini sedang menjabat sebagai ketua Himpunan Mahasiswa Fisika memutar otak untuk mencari dana buat kegiatan Pekan Raya Fisika HIMAFI yang akan dilaksanakan pada Oktober 2013 mendatang. Ardi, sama seperti saya tidak ikut KKN pada semester senggang tersebut padahal banyak teman-teman satu angkatan yang sedang turun KKN. Dalam ruang sekretariat HIMAFI tersebut kami mencari ide bagaimana caranya memenuhi pendanaan kegaiatan PRF 2013 yang tidak sedikit itu. Akhirnya tercetuslah ide, membuat dan menjual pin.
Dengan sedikit melihat peluang pasar kami memutuskan untuk menjual pin tentang Untad. Kalo membuat pin tentang PRF saja atau Fisika saja, tentu yang membeli hanya anak-anak fisika saja bukan? Tapi kalo Untad yang beli pasti jadi lebih banyak. Tapi sebenarnya alasannya bukan hanya itu. Pertama karena saat itu saya dapat oleh-oleh berupa pin ITB dari Ririn Nirmalasari, mahasiswa matematika yang beberapa hari sebelumnya mengikuti Indonesian Student Conference of Scince and Mathematic 2013 di ITB. Kedua, saya sedikit malu dan kecewa karena saya punya koleksi pin dari kampus-kampus lain, tapi kampus sendiri justru tidak punya. Yang menjadi masalah adalah kurangnya kreatifitas mahasiswa atau Koperasi Mahasiswa Untad itu sendiri untuk membuat sorvenir seperti ini. karena itu kami membuat pin, “Gue Anak Untad Coy”, “Bangga jadi mahasiswa Untad”, dll.